Kasih tak sampai


To Adindaku
Dalam dekap kesyahduan

Dinda..........
Tak kuasa lagi bibirku berkata, kala baris kenangan menyapa relung-relung jiwaku yang selalu dahaga akan belai lembut darimu.


Dinda............
Jangan pernah pertanyakan lagi apa yang selalu mendinginkan hatiku kala panas menerpa. Apa yang menghangatkanku kala dingin menyapa. Dan juga kemeriahan seperti apa yang menyapa saat hampa hantui jiwaku.

Dinda.............
Semua adalah karena hadirmu. Hadirmu bisa buat hatiku yang mendidih langsung dingin.Hadirmu bisa hangatkanku saat angkuh dinding-dinding dingin menyapa dengan seribu tanya. Dan hadirmu pulalah yang membuatku merasakan hadirnya kecerian walau hampa lagi bersenyawa.

Dinda.............
Masa itu begitu indah. Saat diammu buatku tenang. Saat riuh kicauanmu begitu membakar semangatku dan juga kejenakaanmu selalu menari dalam riak-riak kenangan yang membasuh hatiku.

Tapi................
Kakiku kini tak lagi mampu berdiri dinda. Tanganku kini tak lagi mampu menggapai. Semua keangkuhanku kini telah musnah Dinda.

Dinda..........
Tak kuasa lagi aku berdaya Dinda. Jasa itu begitu besar melindas semua mimpiku denganmu. Hutang budi itu tak akan pernah terganti meski nanti ku mati.

Dinda.............
Cangkok organ itu telah menjadi aral cinta kita. Tak kuasa kutantang kehendaknya. Kehendak orang yang paling berjasa dalam hidupku, hingga egokupun terbawa mati bersama organ tubuhku yang telah terganti.

Dinda..............
Relakan kepakkanku untuk yang lain, Demi sebuah kata bernama pengabdian. Demi sebuah keinginan untuk membalas budi yang tak akan terganti. Bahkan mungkin hingga ku mati.

Dinda.................
Meski kasih kita tiada tersampai di kefanaan ini, Yakinlah Tuhan kan tautkan tangan kita di keabadian nanti.


Dinda...................
Maafkan aku menanggalkan cintamu di sini. Maafkan aku dekap jasad yang lain. Yakinlah hatimu tiada terganti. Kini dan nanti hatimu - hatiku selalu di sini.

Bandung, 18102011.0101
Dariku yang selalu mencintaimu


Deny

Comments