PARA PUTRI DUYUNG


Para Putri Duyung
Di Dasar lautan,diantara pulau-pulau yang berdekatan dengan mentari terbit,terdapat sebuah dataran. Di dataran itu mutiara berlimpah-ruah. Hari ini terbaring sesosok jasad seorang lelaki dikelilingi oleh para putri-putri laut berambut emas. Mereka menatapnya dengan mata biru mereka seraya bercakap-cakap semesra buluh perindu.. Perbincangan itu sampai padau dibawa oleh desir gelombang samudera berlalu.
Salah satu dari mereka berkata. ” Menusia ini terjatuh ke dunia kita kemarin saat laut sedang mengamuk.”
Putri kedua menyahut. ” Laut tidak mengamuk. Manusia,yang mengaku sebagai pewaris trah para dewa,membuat alat perang dari bahan besi,dan darah mereka mengubah air menjadi air laut menjadi darah. Manusia ini adalah tumbal perang. ”
Putri ketiga menimpali. ” AKu tak tahu apakah perang itu. Akan tetapi aku tahu bahwa manusia -manusia itu sesudah berhasil menaklukan daratan,menjadi agresif dan ingin menunduan samudera pula.Mereka menggunkan alat aneh yang membuatnya bisa melintasi laut,membuat Sang Dewa Laut jadi murka pada nafsu serakah mereka. Untu menyenagkan Sang Dewa Laut,manusia memberinya hadiah dan persembahan. Orang ini adalah sebuah tumbal untuk Sang Dewa.”
Putri Yang ke empat menambahkan” Alangkah hebatnya Sang Dewa Laut! Tapi alangkah keji hatinya! Jika saja aku ini menguasai samudera,aku akan menampik tumbal ini. Mungkin bisa membuat kita lebih memahami manusia. Putri-putri duyung itu mendekati jasad si lelaki,memeriksa isi kantongnya,dan menemukan secarik surat. Salah satu membacanya keras-keras.
Cintaku…
Tengah malam telah tiba dan aku masih juga menagis tersedu-sedu an berduka. Tiada yang dapat melipurku akibat kesedihan perang yang penuh darah ini. Tak bisa kulupakan katakatamu saat aku pergi. ” Semua orang yang yakin pada air mata,satu hari nanti pasti akan pulang.”
Aku tak tahu harus ngomong apa,cintaku. Tapi jiwaku seakan hendak menjerit. Sebab perpisahan,jiwaku yang menderita,akan tetapi terhibur oleh cinta yang membasuh luka dengan suka,dan kesedihan dengan kebahagiaan. Tatkala kasih sayang menyatukan kita dan kita menatap masa lalu saat dua kalbu manunggal dalam ruh Tuhan. Tambur perang mengumandangkan panggilannya yang mengerikan dan kau mengikutinya,sebab kewajibanmu terhadap para pemimpin.
Kewajiban apakah ini yang memisahkan sejoli kekasih,dan membuat para perawan jadi janda,anak-anak menjadi yatim? Patriotisme macam apa yang mengakibatkan perang dan meremukan kerajaan menjadi puing-puing? Kewajiban apakah ini, yang membuat para warga kampung yang miskin rela maut demi kejayaan para penguasa yang telah menindas mereka? Apabila kewajiban ini meremukan kedamaina antar bangsa dan patriotisme  merusak kedamain hidup manusia ,marilah kita berkata” persetan dengan patriotisme.”
Ah,,akan tetapi tidak ,Cintaku! Beranilah dan bersetialah pada negerimu. Jangan terbutakan oleh cinta. Jika cinta tak mengembalikanmu padaku dalam hidup ini,semoga cinta akan menyatukan kita kelak di akhirat.
Para Putri duyung ini menyimpan secarik surat itu dibalik jasad lelaki itu,dan tanpa suara,berenang menjauh dengan penuh kesedihan. Saat mereka telah mencapai jarak cukup jauh dari jenazah prajurit yang mati muda itu,salah satunya nyeletuk” Hati manusia ternyata lebih lembut dripada si keji Dewa Laut.”
Cinta Sepanjang Masa
kahlil Gibran

Comments